Monday, November 26, 2018

Inilah Penyebab Sekaligus Tanda Anak Hiperaktif


Memahami tanda anak hiperaktif itu penting bagi bunda. Pemahaman atas prilaku anak
sejak awal akan memudahkan bunda dalam menentukan langkah yang bisa bunda ambil.
Keputusan ini akan membuat anak bisa tumbuh secara normal kedepannya.
Hiperaktif adalah sebuah masalah. Hiperaktif bisa mengakibatkan anak dijauhi oleh teman
sebayanya. Jika dibawa sampai dewasa, anak memiliki kecenderungan menyendiri, dijauhi
temannya, dan kesulitan untuk meraih impiannya.
Kesulitan untuk sukses ini dilatarbelakangi oleh prilakunya sendiri seperti agresif dan sulit
ditenangkan. Akibatnya, anak akan sulit menerima pelajaran saat di bangku sekolahan, serta
tidak mudah mendapatkan pekerjaan yang layak ketika dewasa.
Bagi bunda yang saat ini memiliki anak hiperaktif, bunda tidak perlu berkecil hati. Anak
seperti itu bisa ditangani. Hanya saja, bunda perlu menanganinya dengan penuh kesabaran
serta cepat.
Penanganan lebih cepat dimaksudkan untuk membuat masalah hiperaktif tidak meluas.
Dan bunda harusnya melihat masalah tersebut sejak awal. Jika tidak, penanganannya akan
sulit sehingga bunda butuh ekstra tenaga dan waktu untuk mengatasinya.
Di sini, kami ajak bunda untuk mengenali apa saja ciri-ciri anak hiperaktif. Selain itu,
bunda juga diajak untuk mengenali apa penyebabnya sehingga bunda tahu secara pasti
tentang penanganan yang tepat untuk anak tersebut. Oleh karenanya, ulasan ini cukup
bermanfaat bagi bunda.
Tandanya Anak Hiperaktif
Hiperaktif dianggap sebagai masalah lantaran anak tidak bisa mengontrol emosinya
dan konsentrasi. Ketidakmampuan anak dalam melakukan hal tersebut memungkinkan
prilakunya tidak terkontrol. Akibatnya, anak akan melakukan apapun yang kadang bisa
merugikan dirinya sendiri ataupun orang lain.
Kondisi ini jelas tidak baik bagi kehidupannya. Karena selain bisa menyulitkan dalam
pembelajaran saat sekolah, anak juga akan kesulitan dalam meraih cita-citanya di dunia
pekerjaan. Maksudnya, anak memiliki minim prestasi di dunia kerja.
Tidak mau melihat anak kesulitan dalam menjalani kehidupannya, sudah semestinya
bunda melakukan penanganan secepatnya. Tapi sebelum mengambil keputusan tersebut,
pastikan jika anak memang mengalami masalah tersebut.
Untuk memastikannya, bunda perlu tahu ciri-cirinya. Nah, salah satu ciri khas anak yang
hiperaktif adalah tidak fokus pada satu hal. Ini bisa dilihat dari prilakunya di tiap harinya.
Bisa dicontohkan saat bermain. Anak hiperaktif tidak akan bertahan lama dengan mainannya.
Misalnya bila anak sedang bermain bola lalu melihat teman sebayanya memainkan mainan
lainnya, anak hiperaktif akan langsung pindah bermain seperti teman kebanyakan.
Intinya, anak tidak mampu menyelesaikan mainannya sendiri. Anak akan cenderung
beralih ke permainan lain secara spontan. Parahnya, anak hiperaktif bisa saja merebut
paksa mainan kawannya.
Selain itu, tanda anak hiperaktif lainnya adalah tidak bisa diam lebih dari 5 menitan.
Anak tersebut sangat aktif, tidak mudah lelah dan sulit untuk diajak bicara.
Keinginannya adalah melakukan hal-hal yang kadang di luar batas.
Malahan, anak tidak peduli jika ia sakit. Anak hanya akan menyesali prilakunya bila
telah selesai mengerjakan sesuatu yang keliru.
Selain tidak fokus dan sangat aktif, anak tersebut juga sangat agresif. Terkadang anak
bisa bicara sangat kasar, serta prilakunya cukup menakutkan bagi teman sebayanya.
Karena anak tersebut dengan leluasa untuk memukul, menendang dan lain sebagainya.
Prilaku seperti inilah yang membuat anak dijauhi oleh teman sebayanya. Jika ini terus
dilakukan, sudah pasti anak hiperaktif akan kehilangan banyak kesempatan untuk sukses
kedepannya. Karena anak tersebut tidak memiliki teman, apalagi mampu bekerjasama
dengan orang lain.
Penyebab Anak Hiperaktif
Anak yang hiperaktif sudah bisa dikenali sejak usianya 4 tahunnan. Usia tersebut sudah
cukup menunjukkan bahwa anak tersebut sedang bermasalah. Misalnya sulitnya menjaga
fokus serta sangat agresif.
Masalah hiperaktif ini tentu ada pemicunya. Pemicunya cukup banyak. Salah satunya adalah
adanya gangguan otak dan syaraf. Gangguan ini bisa muncul akibat kebutuhan nutrisi anak
tidak tercukupi sejak kecil. Tentu saja, gangguan ini bisa disebabkan oleh faktor lainnya.
Selain gangguan otak, penyebab hiperaktif adalah hipertiroidisme. Ini adalah kelainan hormon
yang ada di dalam tubuh anak. Kelainan ini memungkinkan anak bergerak sangat aktif, namun
tidak terkendali.
Penyebab lainnya adalah gangguan psikologis. Gangguan ini membuat anak terlihat depresi.
Akibatnya, anak melampiaskan segala sesuatunya dengan tindakan yang kadang merugikan.
Setelah bunda melihat tanda- tanda anak hiperaktif, langkah pertama yang bunda lakukan
adalah memberikan kenyamanan bagi anak. Jika tidak bisa ditenangkan, bunda bisa
memeriksakannya ke dokter.
Dari pemeriksaan dokter, dokter akan mengetahui secara pasti mengenai penyebab anak
melakukan tindakan tersebut. Dari penyebab inilah, dokter bisa melakukan penanganan
yang tepat.
Khusus untuk hiperaktif yang disebabkan oleh gangguan syaraf, otak, gangguan tirodi,
tentu penanganan yang tepat adalah dengan pengobatan. Pengobatan ini jelas membutuhkan
dokter. Dokterlah yang akan bertugas dalam memperbaiki masalah tersebut dengan metode
pengobatan yang sesuai.
Sementara bila hiperaktif disebabkan oleh gangguan psikologis, bunda butuh bantuan spesialis
kesehatan mental. Selain itu, pengobatan atau terapi kognitif juga diperlukan untuk melepaskan
masalah hiperaktif.
Selain memberikan pengobatan, dukungan dari bunda dan keluarga di sekitar anak juga sangat
diperlukan. Gunanya adalah untuk menciptakan suasana yang lebih nyaman. Nyamannya situasi
di sekitar memungkinkan anak untuk tidak berprilaku di luar batas.
Intinya, selalu dampingi anak supaya tidak melakukan tindakan yang merugikannya.
Kemudian, motivasi anak untuk melakukan hal yang baik. Dengan cara demikian, lambat laun
hiperaktif yang dialami anak akan hilang dengan sendirinya.
Demikianlah ulasan mengenai anak hiperaktif. Sebagai orang tua, bunda harus terus
mendampingi dan mengajari anak. Jika muncul tanda anak hiperaktif, langsung saja berikan penanganan agar masalah tersebut bisa segera terselesaikan.