Monday, August 6, 2018

Bunda Harus Bisa Bedakan Anak Yang Hiperaktif dan Aktif



Banyak orang tua yang langsung mencari cara mengatasi anak hiperaktif ketika mereka merasa ada tanda bahwa si kecil mengalami masalah tersebut. Sayangnya, itu hanya perasaan mereka saja. Mereka hanya tahu sekilas saja. Ketika anak sangat aktif, tidak seperti kebanyakan anak yang waktu main mereka main waktu istirahat mereka istirahat, orang tua langsung membuat kesimpuan bahwa anaknya mengalami hiperaktif.
Ini yang bahaya. Banyak orang tua yang langsung membuat kesimpulan tanpa berkonsultasi dengan pakar perkembangan anak. Kalau mereka punya background pendidikan psikologi anak, tentu tidak masalah. Namun, jika kesimpulan tersebut berdasarkan tebakan-tebakan saja, ini bisa sangat berbahaya.
Bagaimanapun juga, stigma yang melekat pada anak akan membuat orang tua melakukan sesuatu sesuai dengan stigma tersebut. Contoh sederhananya saja seperti ini. Ketika anak dianggap “nakal” atau “susah diatur”, maka orang tua akan melakukan pengasuhan yang lebih keras. Padahal, belum tentu juga anak itu nakal dan susah diatur. Hal yang sama pada anak yang dianggap hiperaktif. Orang tua langsung mencari info mengenai cara menyembuhkan anak hiperaktif dan langsung mempraktikkannya. Padahal, belum tentu anak tersebut hiperaktif.
Maka dari itu, bunda sebagai orang tua sebaiknya konsultasi dengan ahlinya. Dan ini tidak hanya untuk kasus anak yang kelihatannya hiperaktif padahal hanya aktif saja. Konsultasi juga perlu dilakukan untuk kasus-kasus lainnya.
Beda Tipis Antara Anak Aktif dan Hiperaktif
Sebelum lebih jauh membahasa mengenal bagaimana cara mengatasi anak yang hiperaktif, bunda harus bisa membedakan dulu antara anak aktif dan anak hiperaktif. Memang perbedaanya sangat tipis. Namun, tetap saja ada bedanya.
  • Anak Aktif Suka Terhadap Sesuatu Tapi Tidak Mudah Bosan
Jika bunda sudah pernah lihat anak hiperaktif, bunda pasti tahu anak tersebut sangat suka dengan hal tertentu. Misalnya saja suka dengan permainan mobil-mobilan. Maka ia akan langsung aktif memainkan mobil-mobilan tersebut. Mungkin ia akan membawa atau mendorong mainan tersebut ke seluruh pojok ruangan.
Ini juga sama yang dilakukan oleh anak yang aktif. Kalau ia mendapatkan mainan yang ia sangat sukai, bisa saja anak tersebut lupa makan dan lupa tidur. Ia akan main terus.
Namun, perbedaannya satu. Anak yang aktif suka dan tidak mudah bosan. Sementara itu, anak hiperaktif suka tapi mudah bosan. Setelah beberapa menit memainkan mainan tersebut, ia langsung meninggalkan mainan tersebut atau bahkan membuangnya. Dan terkadang ia akan suka dan memainkan mainan tersebut di kemudian hari lalu meninggalkan mainan. Rasa suka anak hiperaktif ini dibarengi dengan mudahnya bosan.
  • Sulit Punya Teman
Banyak orang tua yang khawatir jika anaknya lebih aktif daripada anak-anak yang lain. Mereka khawatir jika anak tidak bisa membaur dengan temannya. Atau teman-teman tidak bisa mengikuti keatifkan anak tersebut.
Sebenarnya, hal tersebut itu tidak perlu dikhawatirkan. Yang perlu dikhawatirkan itu ketika anak hiperaktif. Pasalnya, anak hiperaktif memang bisa berteman tapi lebih egois. Ia tidak mau kalah dalam hal apapun. Akhirnya teman-temannya menjadi kurang suka untuk bermain dengan anak hiperaktif tersebut.
  • Mood Swing
Ini istilah yang terkait dengan kesehatan ibu hamil. Namun, bisa juga digunakan untuk menggambarkan tumbuh kembang anak yang mengalami hiperaktif. Mood swing artinya mood yang sering berubah-ubah. Atau bisa dikatakan anak mudah sekali emosi. Nah ini juga termasuk tanda-tanda anak hiperaktif.
Beda dengan anak yang aktif. Meskipun ia lebih aktif daripada teman kelompok bermainnya, anak tersebut tetap bisa bersabar. Ia bisa mengalah dan memahami kondisi teman-teman yang lain.
Nah, jadi beda ya bunda antara anak yang aktif dan anak hiperaktif. Jangan hanya membuat kesimpulan dari bagaimana keaktifan anak. Justru saat anak aktif, itu bagus untuk tumbuh kembangnya. Yang harus diperhatikan adalah jika muncul tanda-tanda tersebut di atas.
Penangangan Anak Hiperaktif
Apa yang harus bunda lakukan jika ternyata si kecil benar-benar hiperaktif? Bunda tenang saja. Pada intinya, peran bunda lah yang penting dalam menerapkan cara mengatasi anak hiperaktif. Awalnya, bunda memang butuh untuk berkonsultasi dengan pakar perkembangan anak. Namun, keberhasilan ditentukan oleh bunda sendiri sebagai orang tua.
Ada tiga kunci penting untuk mengatasi anak hiperaktif; yaitu sikap yang tegas, konsisten, logis. Sikap yang tegas ini bukan mudah marah. Bunda harus tegas kepada anak tapi tidak boleh dilakukan dengan cara memarahinya.
Ketegasan tersebut harus dilakukan terus menerus. Ini bisa dikatakan terapi yang harus dilakukan secara konsisten. Dengan demikian, anak akan ter ­set up sehingga tidak lagi mengalami hiperaktif. Dan yang sangat menentukan adalah logis. Anak yang hiperakif tidak bisa diberitahu layaknya anak lain. Meskipun masih balita, anak hiperaktif berpikir lebih logis. Dengan demikian, apapun yang bunda larang atau perintahkan, bunda harus jelaskan secara logis.
Meskipun demikian, bunda tetap butuh konsultasi dengan pakarnya. Bunda juga perlu meng upgrade terus menerus mengenai parenting terutama yang berkaitan dengan aktivitas yang baik untuk menunjang perkembangan anak.
Bunda sekarang sudah tahu mengenai perbedaan antara anak aktif dan hiperakif. Jangan sampai informasi ini hanya berhenti di bunda saja. Bagikan informasi ini kepada orang-orang tua lain yang mungkin masih memiliki anggapan yang salah mengenai anak hiperakif ini. Dan semoga saja orang tua yang punya anak hiperaktif tahu bagaimana cara mengatasi anak hiperaktif yang tepat.



No comments:

Post a Comment