Banyak
orang tua yang langsung mencari cara mengatasi anak hiperaktif ketika
mereka merasa ada tanda bahwa si kecil mengalami masalah tersebut.
Sayangnya, itu hanya perasaan mereka saja. Mereka hanya tahu sekilas
saja. Ketika anak sangat aktif, tidak seperti kebanyakan anak yang
waktu main mereka main waktu istirahat mereka istirahat, orang tua
langsung membuat kesimpuan bahwa anaknya mengalami hiperaktif.
Ini
yang bahaya. Banyak orang tua yang langsung membuat kesimpulan tanpa
berkonsultasi dengan pakar perkembangan anak. Kalau mereka punya
background pendidikan psikologi anak, tentu tidak masalah. Namun,
jika kesimpulan tersebut berdasarkan tebakan-tebakan saja, ini bisa
sangat berbahaya.
Bagaimanapun
juga, stigma yang melekat pada anak akan membuat orang tua melakukan
sesuatu sesuai dengan stigma tersebut. Contoh sederhananya saja
seperti ini. Ketika anak dianggap “nakal” atau “susah diatur”,
maka orang tua akan melakukan pengasuhan yang lebih keras. Padahal,
belum tentu juga anak itu nakal dan susah diatur. Hal yang sama pada
anak yang dianggap hiperaktif. Orang tua langsung mencari info
mengenai cara menyembuhkan anak hiperaktif dan langsung
mempraktikkannya. Padahal, belum tentu anak tersebut hiperaktif.
Maka
dari itu, bunda sebagai orang tua sebaiknya konsultasi dengan
ahlinya. Dan ini tidak hanya untuk kasus anak yang kelihatannya
hiperaktif padahal hanya aktif saja. Konsultasi juga perlu dilakukan
untuk kasus-kasus lainnya.
Beda
Tipis Antara Anak Aktif dan Hiperaktif
Sebelum
lebih jauh membahasa mengenal bagaimana cara mengatasi anak yang
hiperaktif, bunda harus bisa membedakan dulu antara anak aktif dan
anak hiperaktif. Memang perbedaanya sangat tipis. Namun, tetap saja
ada bedanya.
-
Anak Aktif Suka Terhadap Sesuatu Tapi Tidak Mudah Bosan
Jika
bunda sudah pernah lihat anak hiperaktif, bunda pasti tahu anak
tersebut sangat suka dengan hal tertentu. Misalnya saja suka dengan
permainan mobil-mobilan. Maka ia akan langsung aktif memainkan
mobil-mobilan tersebut. Mungkin ia akan membawa atau mendorong mainan
tersebut ke seluruh pojok ruangan.
Ini
juga sama yang dilakukan oleh anak yang aktif. Kalau ia mendapatkan
mainan yang ia sangat sukai, bisa saja anak tersebut lupa makan dan
lupa tidur. Ia akan main terus.
Namun,
perbedaannya satu. Anak yang aktif suka dan tidak mudah bosan.
Sementara itu, anak hiperaktif suka tapi mudah bosan. Setelah
beberapa menit memainkan mainan tersebut, ia langsung meninggalkan
mainan tersebut atau bahkan membuangnya. Dan terkadang ia akan suka
dan memainkan mainan tersebut di kemudian hari lalu meninggalkan
mainan. Rasa suka anak hiperaktif ini dibarengi dengan mudahnya
bosan.
-
Sulit Punya Teman
Banyak
orang tua yang khawatir jika anaknya lebih aktif daripada anak-anak
yang lain. Mereka khawatir jika anak tidak bisa membaur dengan
temannya. Atau teman-teman tidak bisa mengikuti keatifkan anak
tersebut.
Sebenarnya,
hal tersebut itu tidak perlu dikhawatirkan. Yang perlu dikhawatirkan
itu ketika anak hiperaktif. Pasalnya, anak hiperaktif memang bisa
berteman tapi lebih egois. Ia tidak mau kalah dalam hal apapun.
Akhirnya teman-temannya menjadi kurang suka untuk bermain dengan anak
hiperaktif tersebut.
-
Mood Swing
Ini
istilah yang terkait dengan kesehatan ibu hamil. Namun, bisa juga
digunakan untuk menggambarkan tumbuh kembang anak yang mengalami
hiperaktif. Mood
swing artinya
mood
yang
sering berubah-ubah. Atau bisa dikatakan anak mudah sekali emosi. Nah
ini juga termasuk tanda-tanda anak hiperaktif.
Beda
dengan anak yang aktif. Meskipun ia lebih aktif daripada teman
kelompok bermainnya, anak tersebut tetap bisa bersabar. Ia bisa
mengalah dan memahami kondisi teman-teman yang lain.
Nah,
jadi beda ya bunda antara anak yang aktif dan anak hiperaktif. Jangan
hanya membuat kesimpulan dari bagaimana keaktifan anak. Justru saat
anak aktif, itu bagus untuk tumbuh kembangnya. Yang harus
diperhatikan adalah jika muncul tanda-tanda tersebut di atas.
Penangangan
Anak Hiperaktif
Apa
yang harus bunda lakukan jika ternyata si kecil benar-benar
hiperaktif? Bunda tenang saja. Pada intinya, peran bunda lah yang
penting dalam menerapkan cara
mengatasi anak hiperaktif. Awalnya, bunda memang butuh untuk
berkonsultasi dengan pakar perkembangan anak. Namun, keberhasilan
ditentukan oleh bunda sendiri sebagai orang tua.
Ada
tiga kunci penting untuk mengatasi anak hiperaktif; yaitu sikap yang
tegas, konsisten, logis. Sikap yang tegas ini bukan mudah marah.
Bunda harus tegas kepada anak tapi tidak boleh dilakukan dengan cara
memarahinya.
Ketegasan
tersebut harus dilakukan terus menerus. Ini bisa dikatakan terapi
yang harus dilakukan secara konsisten. Dengan demikian, anak akan ter
set
up sehingga
tidak lagi mengalami hiperaktif. Dan yang sangat menentukan adalah
logis. Anak yang hiperakif tidak bisa diberitahu layaknya anak lain.
Meskipun masih balita, anak hiperaktif berpikir lebih logis. Dengan
demikian, apapun yang bunda larang atau perintahkan, bunda harus
jelaskan secara logis.
Meskipun
demikian, bunda tetap butuh konsultasi dengan pakarnya. Bunda juga
perlu meng upgrade
terus
menerus mengenai parenting
terutama
yang berkaitan dengan aktivitas yang baik untuk menunjang
perkembangan anak.
Bunda
sekarang sudah tahu mengenai perbedaan antara anak aktif dan
hiperakif. Jangan sampai informasi ini hanya berhenti di bunda saja.
Bagikan informasi ini kepada orang-orang tua lain yang mungkin masih
memiliki anggapan yang salah mengenai anak hiperakif ini. Dan semoga
saja orang tua yang punya anak hiperaktif tahu bagaimana cara
mengatasi anak hiperaktif yang tepat.
No comments:
Post a Comment