Bunda pasti
menyadari kalau anak-anak hiperaktif sangat gelisah. Mereka cepat
bosan dengan rutinitas dibanding anak-anak lainnya. Dan sayangnya
kriteria “mudah bosan” ini seringkali tidak ditulis sebagai
diagnosa mereka. Tampak negatif, namun sisi bosan pada anak-anak
berarti dia sangat mudah tertarik pada hal-hal baru dan menarik. Rasa
penasaran ini adalah sebuah komponen utama anak kreatif. Salah satu
kemampuan yang telah membantu masyarakat berkembang. Jadi kita perlu
menumbuhkannya.
Namun bagaimana orang tua melakukannya? Inilah cara
mengatasi anak
hiperaktif dengan menjadikan mereka kreatif.
Seperti
sebuah bola-bola energi yang tidak pernah lelah, kita perlu bertanya,
kemanakah energi ini dilepaskan? Apakah energi ini disalurkan ke
dalam tindakan-tindakan yang tidak sopan, gelisah atau cemas? Atau
tersalurkan dalam kebiasaan-kebiasaan yang kreatif. Yuk bunda mari
kita mengeluarkan sisi kreatif si kecil.
1. Bertanya
pertanyaan yang menarik. Contoh: ketika bel rumah berbunyi, bunda
bisa menanyakan sistem kerja bel di rumah ke si kecil. Saat belajar
pelajaran di sekolah, bunda bisa menanyakan apa yang terjadi bila
Indonesia tidak merdeka. Ingat ya bunda, jangan langsung memberikan
jawaban, izinkan mereka menggunakan imajinasinya dan menghargai
perspektif mereka.
2.
Menggunakan sistem belajar dari proyek. Bunda bisa memberikan
berbagai proyek spesial untuk anak. Misalkan memasak spaghetti untuk
keluarga, menelusuri sejarah bulu tangkis di Indonesia, atau
melakukan riset genre film kesukaan anak-anak di kelas.
3.
Melakukan sesuatu yang baru dan tak terduga. Anak yang kreatif
belajar dari bunda yang kreatif. Di hari Minggu, bunda bisa
mengenakan kostum-kostum profesi untuk mengajarkan berbagai profesi
kepada anak. Dijamin mereka bakal penasaran setiap minggunya.
4. Membawa
ke rumah segala penemuan bunda. Saat bertemu dengan si kecil, bunda
bisa memegang sesuatu yang baru di luar rumah seperti bulu burung,
batu yang cantik, daun dan lain-lain. Setiap penemuan ini akan
membantu si kecil untuk fokus. Setelah itu tanyakan ke dia, kira-kira
di mana bunda mendapatkannya, bulu binatang apakah ini, jenis-jenis
batu dan sebagainya. Arahkan dia untuk cari tahu lebih lanjut lewat
buku atau internet yang aman untuk anak-anak.
5.
Berakting. Temukan sebuah cara untuk dramatis agar membuka sisi
kreatif dari anak hiperaktif. Bunda bisa berakting memerankan tokoh
dalam novel si kecil atau cerita kartun kesayangannya.
6.
Mengaktifkan imajinasi. Minta si kecil untuk menutup mata dan
membayangkan sesuatu yang berkaitan dengan peernya. Kegiatan ini akan
membuka dimensi kreatif anak. Misalkan, ajarkan mereka untuk
membayangkan luar angkasa ketika belajar tentang tata surya,
membayangkan suasana novel favorit mereka dan kalau bisa
menggambarkannya. Segala sesuatu ini akan membantu si kecil belajar
tentang konsep.
Dari semua
tips ini, bunda cuman perlu mengingat untuk melakukan sesuatu yang di
luar dugaan. Sesuatu yang bisa menghancurkan rutinitas di rumah atau
kegiatan belajar anak untuk mendapatkan perhatian mereka. Kita tidak
bisa menyalahkan segala sesuatu yang cepat seperti film kartun di TV
atau video game untuk mendapatkan fokus mereka sekarang. Yang paling
penting adalah bunda itu “hidup” dan bisa interaktif di mana
benda-benda lainnya tidak. Lagipula tv atau video game tidak tertarik
untuk membuat si kecil lebih kreatif. Jadi, bundalah yang memiliki
tanggung jawab untuk membuat si kecil kreatif dan membuat mereka
menjadi anak yang berguna bagi masyarakat.
Sekian cara
mengatasi anak hiperaktif untuk menjadikan dia anak kreatif. Semoga
berguna bagi bunda.
No comments:
Post a Comment