Thursday, August 30, 2018

Mengubah Anak Hiperaktif menjadi Anak Kreatif

Bunda pasti menyadari kalau anak-anak hiperaktif sangat gelisah. Mereka cepat bosan dengan rutinitas dibanding anak-anak lainnya. Dan sayangnya kriteria “mudah bosan” ini seringkali tidak ditulis sebagai diagnosa mereka. Tampak negatif, namun sisi bosan pada anak-anak berarti dia sangat mudah tertarik pada hal-hal baru dan menarik. Rasa penasaran ini adalah sebuah komponen utama anak kreatif. Salah satu kemampuan yang telah membantu masyarakat berkembang. Jadi kita perlu menumbuhkannya. 

Namun bagaimana orang tua melakukannya? Inilah cara mengatasi anak hiperaktif dengan menjadikan mereka kreatif.

Seperti sebuah bola-bola energi yang tidak pernah lelah, kita perlu bertanya, kemanakah energi ini dilepaskan? Apakah energi ini disalurkan ke dalam tindakan-tindakan yang tidak sopan, gelisah atau cemas? Atau tersalurkan dalam kebiasaan-kebiasaan yang kreatif. Yuk bunda mari kita mengeluarkan sisi kreatif si kecil.

1. Bertanya pertanyaan yang menarik. Contoh: ketika bel rumah berbunyi, bunda bisa menanyakan sistem kerja bel di rumah ke si kecil. Saat belajar pelajaran di sekolah, bunda bisa menanyakan apa yang terjadi bila Indonesia tidak merdeka. Ingat ya bunda, jangan langsung memberikan jawaban, izinkan mereka menggunakan imajinasinya dan menghargai perspektif mereka.
2. Menggunakan sistem belajar dari proyek. Bunda bisa memberikan berbagai proyek spesial untuk anak. Misalkan memasak spaghetti untuk keluarga, menelusuri sejarah bulu tangkis di Indonesia, atau melakukan riset genre film kesukaan anak-anak di kelas.
3. Melakukan sesuatu yang baru dan tak terduga. Anak yang kreatif belajar dari bunda yang kreatif. Di hari Minggu, bunda bisa mengenakan kostum-kostum profesi untuk mengajarkan berbagai profesi kepada anak. Dijamin mereka bakal penasaran setiap minggunya.
4. Membawa ke rumah segala penemuan bunda. Saat bertemu dengan si kecil, bunda bisa memegang sesuatu yang baru di luar rumah seperti bulu burung, batu yang cantik, daun dan lain-lain. Setiap penemuan ini akan membantu si kecil untuk fokus. Setelah itu tanyakan ke dia, kira-kira di mana bunda mendapatkannya, bulu binatang apakah ini, jenis-jenis batu dan sebagainya. Arahkan dia untuk cari tahu lebih lanjut lewat buku atau internet yang aman untuk anak-anak.
5. Berakting. Temukan sebuah cara untuk dramatis agar membuka sisi kreatif dari anak hiperaktif. Bunda bisa berakting memerankan tokoh dalam novel si kecil atau cerita kartun kesayangannya.
6. Mengaktifkan imajinasi. Minta si kecil untuk menutup mata dan membayangkan sesuatu yang berkaitan dengan peernya. Kegiatan ini akan membuka dimensi kreatif anak. Misalkan, ajarkan mereka untuk membayangkan luar angkasa ketika belajar tentang tata surya, membayangkan suasana novel favorit mereka dan kalau bisa menggambarkannya. Segala sesuatu ini akan membantu si kecil belajar tentang konsep.

Dari semua tips ini, bunda cuman perlu mengingat untuk melakukan sesuatu yang di luar dugaan. Sesuatu yang bisa menghancurkan rutinitas di rumah atau kegiatan belajar anak untuk mendapatkan perhatian mereka. Kita tidak bisa menyalahkan segala sesuatu yang cepat seperti film kartun di TV atau video game untuk mendapatkan fokus mereka sekarang. Yang paling penting adalah bunda itu “hidup” dan bisa interaktif di mana benda-benda lainnya tidak. Lagipula tv atau video game tidak tertarik untuk membuat si kecil lebih kreatif. Jadi, bundalah yang memiliki tanggung jawab untuk membuat si kecil kreatif dan membuat mereka menjadi anak yang berguna bagi masyarakat.
Sekian cara mengatasi anak hiperaktif untuk menjadikan dia anak kreatif. Semoga berguna bagi bunda.


No comments:

Post a Comment